Berdiri tegak, perlahan telapak tangan kiri memegang pergelangan kaki kiri (bisa juga jempol kaki kiri), tangan kanan tegak lurus ke atas dan perlahan turunkan tangan kanan ke depan. Seimbangkan torso yang berayun ke depan dengan kaki yang terangkat ke atas. Jangan lupa ganti posisi kaki dengan yang kanan setelah 3 kali tarikan napas.
Voila! You did your first natarajasana or dancer pose!
Apa itu natarajasana?
Adalah salah satu asana/pose dalam yoga; membutuhkan keseimbangan, kekuatan kaki, dan stretching hampir seluruh otot bagian atas tubuh.
Ada banyak versi sebenarnya dalam asana ini, tergantung pada kemampuan, kelenturan, dan tingkat keseimbangan si yogi. Karena bentuk akhir dari pose ini mirip dengan gerakan arabesque dalam tarian balet, banyak yang menyebut asana ini dengan dancer-pose.
Sejak pertama kali belajar yoga, saya sudah jatuh cinta dengan natarajasana. Seperti cinta pada pandangan pertama, saya langsung “klik” begitu guru yoga memberi arahan singkat untuk pose ini. Dan seperti naksir-naksiran yang sebentar kemudian jadian, saya tidak menemukan kesulitan apapun ketika menarik otot paha ke belakang, mengangkat kaki, memutar lengan hingga bisa mengangkat kaki, dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh.
Ketika jalan-jalan, saya kerap minta tolong kepada teman jalan untuk mengambil gambar ketika saya berpose natarajasana. Terkadang fotonya saya share di soc-med dengan hastag #NatarajasanaDiManaSaja, tak jarang juga cuma berakhir di memori laptop.
Kebayangnya sih bikin foto kece kaya yogini-yogini di instagram gitu, namun apa daya kemampuan saya beryoga ga maju-maju karena sering males latihan. Dari sekian banyak koleksi foto pose natarajasana, ada 14 tempat yang saya nobatkan sebagai tempat paling cantik untuk ber-natarajasana:
-
Candi Sukuh – Jawa Tengah
Puncak Candi Sukuh berbentuk altar yang cukup lebar. Waktu saya main ke sana, ada sekelompok pemusik yang sedang shooting sebuah pementasan musik. Tak mau kalah, saya colongan ambil satu pose natarajasana di satu sudutnya.
Baca ceritanya: Wisata Candi di Karanganyar dan Grojogan Jumog
-
Danau Singkarak – Sumatera Barat
Senja, langit sendu karena mendung, dan bebatuan di tepi danau. Tiga alasan bagi saya untuk segera mencari keseimbangan badan, mengangkat kaki kanan ke belakang tubuh, dan mencondongkan badan ke depan.
Baca ceritanya: Nikmatnya sepotong senja di Danau Singkarak
-
Galeri Nasional – DKI Jakarta
Janjian untuk nonton pameran kartun sebuah studio asal Jepang di Galeri Nasional? Kenapa ga bikin pose kekanak-kanan dulu di depannya?
-
Gunung Bromo – Jawa Timur
Operator jip yang saya sewa mengenali saya pose avatar twitter yang saya pasang dan memaksa saya untuk berpose yang sama di Bromo. Padahal dengkul kanan lagi luka; ditekuk sakit, dijadiin kaki tumpuan pun senat-senut.
Natarajasana di Gunung Bromo Pose ga maksimal, ditambah long week end Bromo ramenya ampun-ampunan. Fotonya bocyooor, Cyin! Tapi, yang namanya Bromo yang tetep kece, gunungnya ya bukan pose saya…
Baca ceritanya: Liburan ke Bromo pas long weekend
-
Gunung Padang – Jawa Barat
Akankah angin kencang di puncak bukit ini akan membawa saya terbang bersama si payung hijau
Baca ceritanya: Menembus situs Gunung Padang
-
Kampung Sampireun – Jawa Barat
A yoga session with friends by the pond? Sure!
-
Observatorium Bosscha – Jawa Barat
Tempat yang pernah dijadikan lokasi syuting film Petualangan Sherina 15 tahun silam itu memang kece deh buat foto-foto. Atap bangunan disana kebanyakan berbentuk melengkung, atau seperti kubah, entah apa fungsinya. Saya memilih ber-natarajasana di sebuah tugu peringatan.
Baca ceritanya: Gagal mengintip bintang di Observatorium Bosscha
-
Pantai Ciantir – Banten
Ini salah satu foto natarajasana favorit saya. Pantai Ciantir sore itu cantik banget, senjanya bersemu ungu, dan saya bisa dapat foto yang bebas pengunjung lainnya.
Baca ceritanya: Liburan ke Sawarna, ini dia tempat wisata di Sawarna
-
Pulau Pari – DKI Jakarta
Pantai Pasir Perawan ini saya nobatkan sebagai pantai terbaik di pulau yang berpenduduk di Kepulauan Seribu. Kenapa? Karena pantainya bersih banget, setiap hari disapu sampah-sampahnya, fasilitasnya lengkap, penduduknya ramah, dan ya memang pantainya cantik banget.
Baca juga: Pulau Pari, akhirnya kesini juga!
-
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango – Jawa Barat
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango itu luaaaas banget! Pintu masuknya aja ada 6, tersebar di 3 kabupaten; Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Nah foto natarajasana saya yang ini diambil di Situgunung, Sukabumi.
Ini salah satu natarajasana paling susah, karena si tukang foto maksa harus dapat siluet pohon-pohon di atas kepala, saya musti naik ke sebuah bangku besi yang ada di pinggiran legokan gitu. Kalau jatuh? ya paling jatuh ke hamparan rumput, 2 .5 meter dibawah bangku besi. -
Taman Nasional Tanjung Puting – Kalimantan Selatan
Malam kedua di TN Tanjung Puting kami menginap di Pondok Ambung, sebuah desa kecil di pinggir Sungai Sekonyer. Ada dermaga yang cukup luas dan kokoh tempat kami menambatkan kelotok. Malam itu hanya kami dan satu kelotok kecil lain berisi seorang peneliti burung asal Perancis yang menambatkan diri di Pondok Ambung, otomatis dermaga itu seolah milik kami sendiri. Saya meminta Lionora, teman beryoga saya yang sekarang adalah certified yoga-teacher, untuk melatih kami beryoga.
A yoga session on a pier, by the forrest. Lovely, isn’t it?
-
Curug 7 Cilember – Jawa Barat
Tempat ini dikelola oleh PT Perhutani, dan nampaknya ini salah satu tempat paling rame di daerah Puncak. Konon ada 7 buah curug (air terjun) di sini. Jangan tanya saya foto-foto curugnya ya, wong saya juga belum pernah meng-explore semuanya. Dua kali berkunjung ke sana, saya hanya main ke air terjun yang paling bawah saja, yang paling mudah aksesnya.
Tapi kalau sekedar foto natarajasan di Taman Kupu-Kupu yang ada di dekat area masuk, saya ada 😀
-
Tebing Kraton – Jawa Barat
Nah, yang ini salah satu dancer pose yang paling berbahaya. Tebing Kraton kala itu (Oktober 2014) belum dipagar permanen seperti sekarang. Hanya dibatasi oleh pagar bambu tipis. Takut-takut saya naik ke atas sebuah batu dan mencoba ber-natarajasana di sana. Failed. I even couldn’t get my right feet straight.
-
Candi Kethek – Jawa Tengah
Berada satu komplek dengan Candi Cetho, candi mungil ini relatif lebih sepi pengunjung. Tempatnya sedikit terpencil, harus trekking ringan dulu sejauh kurang lebih 1.5 kilometer dari Candi Cetho. Dilihat sekilas banguan ini mirip dengan Candi Sukuh, hanya saja bentuknya lebih kecil dan tidak ada relief ataupun arca yang menghiasi bangunannya.
Kamu punya pose atau angle andalan ga sih kalau foto? Kalau ada, bagi ceritanya di kolom komentar dong! 🙂
***
Postingan ini bagian dari postbar TBI #14on14, dibuat dalam rangka menyambut Valentine’s Day. Karena cinta dan kasih sayang tak hanya sebatas pada keluarga, sahabat, ataupun pacar. Saya memilih menulis tentang pose yoga saat traveling untuk menunjukkan kecintaan saya pada tubuh saya. I love my body, i will always keep it healthy. Namaste!
Baca postingan #140n14 lainnya di sini:
- Lostpacker.com : 14 Senja yang Bikin Kamu Galau
- Dananwahyu.com : 14 Alasan Mengunjungi Kerinci
- Thelostraveler.com : 14 Film Inspirasi Perjalanan
- Tindaktandukarsitek.com : 14 Tindak-Tanduk Asyik di Waerebo
- Fahmianhar.com : 14 Tempat Wisata Menarik di Dubai
- Dansapar.com : 14 Hal yang Manis dan Murah di Inggris
- Adlienerz.com : 14 Alasan Kenapa Harus Traveling Saat Muda
- Bangkanese.com : 14 Ragam Wisata dari Tanah Kelahiran
- Obendon.com : 14 Langkah Menikmati Perjalanan Tak Biasa
- Wiranurmansyah.com : 14 Tips Simpel Agar Komposisi Foto Makin Kece
- TheTravelearn.com : 14 Hal yang Kamu Harus Tahu tentang Semarang
- Tanpakendali.com : 14 Foto Romantis di Sekitar Kepulauan Komodo
- Deasihotang.wordpress.com : 14 Things to do in Paris
- Jarangpanas.com : 14 Barang yang Sebaiknya Kamu Bawa Ketika Traveling
- Titiw.com : 14 Lagu Momen untuk Traveling
- VirusTraveling.com : 14 Tips Basic SEO Travel Blogging Ala VirusTraveling.com
- Ubermoon.me : 14 Places I Would Want To Share with My Loved One
Luar binaassaaaa kak Titi! Ternyata dirimu lencir dan lenturrr untuk melakukan gerakan yoga yang selalu bikin aku jatoh2 ini! :)) Foto nomer 5 debeslaaahh
Ahahaha.. Thank you, Kak Titiw!
Aku jago natarajasana tapi payah (dan nyerah) kalo disuruh halasana. Perut buncit ini ga bisa bo’ong! 😀
Payung hijau di foto no 5 bikin beda yaaaa…
hayuuuuu kita yogaaaa bareng, ceuuuu! :*
hayuuuu, Kak Felii.. tapi jangan suruh saya headstand yaaa.. belum lepel, euy! 😀
Ayookss kakak kita yogaan bareng yoksss… Di GBK ada loh, outdoor tapi, tiap Rabu malam jam 7 gruaaatisss 🙂
kak, aku jadi pengen yoga dengan serius sesudah baca postinganmu ini. hiks..
Saya sedang membaca tulisan ini dengan pose Natarajasana *konsentrasi penuh*
hahahaha… terimakasih untuk totalitasnya! 😀
Itu kaki yang untuk tumpuan harus lurus, ga boleh bengkok! *guru yoga galak*
ahhhhhh seru ya posenya
saat ini aku mo coba cari pose andalan ah
apa yaaa…… pose pusing pala barbie aja
*efek deadline tugas2 numpuk*
hahahahhaha
wowww,,
wowww lagi
Natarajasana, baru tahu istilahnya,hehe
Gilak no 10 the best!! Suka banget!! Mbok asoy ngambil anglenyah! Ayo GinukCatu kita jalan2 lg, kamu Natarajasana lagi, aku duduk di bawah aja ngeliatin. Hihihi.
Simbok emang is the best lah kalo untuk motoin…
Yuk, GinukDuwaaa.. kita jalan2 lagi, aku natarajasana, kamu tadasana dong (Mountain Pose).. 😀
Seru juga ya ngumpulin foto satu tema 🙂
Kak Titi, tolong ajari pose headstand! #request
Ga bisa headstand, secara sini keberatan pantat, hihihi…
Kalau headstand itu spesialisasi-nya Kak Felly… 😀
jadi makin pengen ngetrip bareng duo ginuk, ntar kita foto yoga-yoga-an yang banyak, pasti seru! 😀
wuiiih, rajin banget yoga di mana2 mbak yang satu ini! hati2 keplitek ya! hihihi..
Ah, aku suka nih, keren dengan gaya yang sama di berbagai tempat. Backgroundnya juga kece2. Jadi timbul ide pengen belajar satu gaya yoga lalu foto dengan gaya itu dimana-mana.
Ayo #YogaDiManaSaja